Melihat
ulang humanisme kita pada dunia boxing
Sebagai sebuah film
futuristik (tahun 2020) real steel
menggambarkan perkembangan atas kecanggihan dunia robot. Dunia robot (cyborg world) merupakan sebuah dunia
yang diprediksi akan menjadi keseharian kita nanti. saat teknologi menjadi
sarapan lumrah kita dan kita mulai melihat tanda-tandanya dari sekarang.
Tinju merupakan
olahraga keras dan kejam.sebuah aktivitas otot mekanik antar manusia yang
disahkan melalui sebuah seremoni sportivitas. Dikatakan kejam ketika darah
menjadi resultan dari proses yang tak terelakan. Sehingga banyak yang menganggap
olahraga ini tidak manusiawi. Karena manusia selayaknya binatang aduan yang
ditonton beramai-ramai dan dipertaruhkan malah. Tidak jauh beda dengan ayam
jago yang disabung atau jangkrik yang adu.
Tentu akan lain soal
jika robot yang merupakan rangkaian baja dan sambungan kabel-kabel menjadi
subjek dari olahraga tinju tersebut. Tentunya tidak akan ada darah yang
mengucur, pelipis yang robek atau rahang yang patah seperti pada makhluk yang
bernama manusia.
Memaknai sebuah film
tentunya ada pesan yang ingin dihadirkan bagi pembuatnya. Pesan yang tertangkap
ketika menonton film ini adalah adanya harapan untuk masa depan. Pada film ini
terdapat dua subjek pada sebuah olahraga tinju yaitu subjek aktif dan subjek
pasif. Subjek aktif adalah robot itu sendiri yang bertarung dan manusia
hanyalah sebagai subjek pasif yang memegang remote yang untuk mengendalikan
robot. Dan sudah saatnya manusia pada dunia boxing
bukan lagi sebagai subjek aktif
tetapi sebagai subjek pasif saja (sebagai pemegang remote tentunya). Sehingga
tinju akan jauh dari kesan tidak
manusiawi tapi mampunyai kesan baru sebagai robotsiawi (mungkin,hehehe).
Tanda
yang tersembunyi
Dalam sebuah film
adalah hal lumrah adanya sebuah makna yang disembunyikan pada sebuah tanda.
Dalam semiotika sausure tanda adalah
kestuan petanda (signified) dan
penanda (signifier). Petanda adalah
gambaran mental,konsep dan ide sedangkan penanda adalah aspek material dari
bahasa.
Di real steel kita menemukan
sebuah tanda yang menarik yang menjadi roh dari pesan yang ingin disampaikan
pada film ini. Hal tersebut adalah scene dimana saat pertarungan antara atom melawan robot petarung kelas jalanan
di sebuah kebun binatang bernama shafeer
zoo. Ada sebuah pertanyaan muncul ketika tiba di scene adalah pada kebun
binatang ini tidak ada seekor binatang pun di dalamnya. Artinya di kebun
binatang ini binatang-binatang telah mati. Pertanyaan selanjutnya yang muncul
adalah kenapa harus ada latar pertarungan di kebun binatang?. Bagian ini sangat
dominan dibanding latar pertarungan tambahan lain dijalanan,dll (dengan
mengingat juga bahwa latar pertarungan utama adalah di ring).
Sehingga kita bisa
menangkap penanda (signifier) dari bagian ini adalah kebun binatang yang tanpa
binatang atau binatang-binatangnya telah mati. Bagaimana dengan petandanya(signifier)
?. petanda atau ide dari penanda diatas adalah ide matinya sifat kebinatangan
manusia pada pertarungan robot tinju tersebut. Pemaknaan baru yang muncul dalam
pertarungan tinju antar robot adalah sebuah isyarat punahnya sifat
binatang dalam peradaban manusia.
Kesimpulan di atas
merupakan lahir dari proses interpretasi makna saya sebagai penafsir. Bukankah
Roland Bartes mengatakan the author is
dead (penulis telah mati) ketika tulisan/teks telah sampai pada pembaca
yang menafsirkan. Dan film ini adalah teks yang dihidupkan oleh penontonya
dengan makna. Begitu pula dengan kalian berhak menfsirkan sendiri atas film
ini. Kita sama-sama mempunyai hak yang sama.
Hal
lain
Film ini tidak salah
kalau saya kategorikan masuk genre drama-action. Selayaknya sebuah drama
perasaan kita akan diaduk-aduk dengan isi cerita yang menyentuh dan
menarik.seperti Saat Atom harus dinyatakan kalah oleh juri
tapi mendapat pengakuan juara rakyat oleh khalayak penonton. Padahal zeus hampir kalah untung diselamatkan
oleh dentuman bel. Disini kita harus memilih mana yang penting apakah hasil dari sebuah otoritas struktural dewan
juri atau legitimasi penonton-rakyat yang demokratis. Sisi actionya terletak
dari pertarungan robot-robot itu sendiri meski tetap ada perkelahian manusianya
dalam film ini tapi tetap tidak mengurangi nilai isu yang diusungnya.
Hal menarik lainya adalah
perpaduan animasi dan realis pada robot yang di desain cukup baik dan unsur
musik yang dipadukan dengan dance membuat film ini makin hidup.
Terkahir, seperti
sebuah pesan : tontonlah, kalian tidak akan rugi!
1
desember 2011 @bung,tamalanrea mksr – Sesaat beberapa jam setelah kemenangan
Chris john atas merdov
Penafsiran yang Luar biasa, bgaimana tentang pertarungan robot yang menggunakan Remote serupa dengan Game2 stasion yg beredar kmudian diakhiri dengan Robot yang bertarung dengan mengikuti sang pelatih, nampaknya sifat manusia untuk berekspresi di luar batas aturan menjadi sorotan yang penting hingga menjadi penentu kemenangannya, atau mungkin walau dengan technology yang tinggi manusia tidak akan mencapai titik kesuksesannya tanpa menggunakan naluri kemanusiannya, Mantap Brother
BalasHapuskupikir intinya adalah manusia tetap sebagai pengendali, artinya walaupun robot sbg aktor manusialah kreator dan direktor (sutradara) nya. manusia sbg titik sentrum di alam semesta ini.
BalasHapus