
Akhirnya Taufik Hidayat memastikan dirinya sebagai juara tunggal putra Indonesia Grand Prix Gold 2010 setelah di babak final mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka, Minggu 17 Oktober 2010 yang berlangsung di Palaran Hall, Samarinda. pertandingan yang cukup menegangkan ini menyuguhkan kemampuan-kemampuan masing-masing untuk saling mengalahkan. pengalaman dan smash menyilang di iringi permainan netting dari Taufik hidayat menjadikanya mengalahkan juniornya saat Taufik masih di Pelatnas. sebenarnya sang junior,Dionysius Hayom Rumbaka tidak mau kalah dengan sang senior dengan memberikan perlawanan yang sengit bahkan sempat
memenangkan set pertama dengan skor 28-26. jam terbang Taufik hidayat yang kaya akan pengalaman dengan malang melintang dan menjuarai sejumlah turnamen dunia membuktikan bahwa tahta Indonesia Grand Prix Gold 2010 kali ini resmi menjadi miliknya.
Memang,ajang kali ini tidak dihadiri banyak pemain top seperti Lin dan atau peter gade Christiansen tapi sudah cukup untuk menempatkan Taufik Hidayat masih sebagai pemain elit dunia. dengan memenangkan kejuaraan ini maka poin Taufik akan bertambah 7.000 dan ini bisa mendongkrak posisinya dari posisi yang ada sekarang (posisi 5).
Taufik hidayat harusnya kalah
Taufik hidayat sejak umur belasan sudah menyumbang banyak gelar dunia yang mengharumkan Indonesia di kancah internasional.bahkan di umur belasanya telah menjadi no.1 dunia. sampai saat ini, boleh dikata Taufik masih jadi tumpuan besar untuk penyumbang pundi-pundi gelar di kancah internasional. memang selain taufik ada sony dwi kuncoro,dan simon santoso sebagai tumpuan lain sebagai pemasok gelar bagi indonesia. namun,mereka masih jauh dari harapan kita yang terlalu tinggi.melempemnya anak-anak cipayung di Thomas cup sejak beberapa tahun terakhir menjadi petunjuk akan kurang gregetnya sengatan laskar garuda di level internasional dalam kejuaraan beregu. china masih sangat mendominasi begitu pula di kejuaraan tunggal putra dan putri setali tiga uang. pemain-pemain china mejadi raja di hampir setiap kejuaraan. padahal indonesia sempat merasakan manisnya menggenggam Thomas cup selama beberapa tahun sebelum china menjadi raja.
kenapa taufik harus kalah atas Hayom rumbaka??? tidak lain dan tidak bukan hanya untuk memunculkan tumpuan baru saja. sepertinya sony dan simon tak bisa diharapkan untuk pengganti Taufik selanjutnya pabila dia pensiun. kita memerlukan yang baru lagi. setidaknya dengan juaranya Hayom rumbaka bisa menjadikan spirit baginya. tentu, ini akan menjadi kepercayaan diri tersendiri bagi hayom rumbaka untuk perjuanganya selanjutnya. namun ternyata ajang kali ini belum waktunya bagi Hayo rumbaka untuk memberikan angin segar bagi para jutaan rakyat indonesia atas hadirnya pahlawan baru. tenang saja masih ada kesempatan lain Hayo.kamu pasti bisa!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar